Selasa, 24 Februari 2015

Tips Membuat Masker Pisang untuk Bermacam Jenis Kulit


Manfaat Pisang untuk Perawatan Kulit
Pisang yang mengandung potasium, besi, kalsium, protein, fosfor, vitamin A, vitamin C dan vitamin B. Semua mineral dan vitamin tersebut nggak cuma sangat baik dikonsumsi untuk kesehatan tubuh tetapi juga bisa membantu merawat berbagai jenis kulit dengan mengolahnya menjadi masker. Cara membuatnya juga mudah, cobain yuk! Semua jenis pisang bisa digunakan, pisang ambon / kepok / raja dll
>> Baca Juga Faktor Penyebab Jerawat Selalu Muncul, Muka Kusam dan Tidak Bersih : http://on.fb.me/UASVUD

Untuk Kulit Kering
1. Campur buah pisang, kuning telur dan 1 sendok yoghurt
2. Oleskan campuran tersebut pada wajah dan biarkan selama 15 – 20 menit.
3. Setelah itu cuci wajah menggunakan air hangat.
4. Masker ini akan membuat wajah menjadi lebih halus dan lembut. Agar efeknya bisa bertahan lama, lakukan prosedur ini selama 2-3 kali seminggu, minimal selama satu bulan

Untuk Kulit Berminyak
1. Haluskan pisang dengan cara ditumbuk, tambahkan 1 sendok teh perasan jeruk lemon. Campur hingga merata
2. Oleskan campuran tersebut pada wajah dan biarkan selama 20 menit.
3. Kemudian bilas menggunakan air hangat
4. Untuk hasil maksimal gunakan masker ini setiap hari, selama 30-40 hari.

Untuk Kulit Normal
1. Haluskan pisang, kemudian campurkan dengan 1 sendok makan yoghurt
2. Oleskan campuran tersebut pada wajah dan biarkan selama 20 menit.
3. Kemudian bilas menggunakan air hangat
4. Kamu bisa mengganti yoghurt dengan madu sebagai campuran untuk membuat masker ini.

Rabu, 18 Februari 2015

Contoh Daftar Pustaka


DAFTAR PUSTAKA


 Arcaro, Jerome S., 2007, Pendidikan Berbasis Mutu: Prinsip-prinsip Perumusan dan Tata Langkah Penerapan, Yosal Iriantara (Penterj.), Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifudin, 2004, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Basrowi dan Sukidin, 2002, Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro: Grounded Theory, Fenomenologi, Etnometodologi, Etnografi, Dramaturgi, Interaksi Simbolik, Hermeneutik, Konstruksi Sosial, Analisis Wacana, dan Metodologi Refleksi, Surabaya: Penerbit Insan Cendekia.

Bastian, Aulia Reza, 2002, Reformasi Pendidikan: Langkah-langkah Pembaharuan dan Pemberdayaan Pendidikan dalam Rangka Desentralisasi Sistem Pendidikan Indonesia, Yogyakarta: Lappera Pustaka Utama.

Bogdan, Robert, dan Steven J. Tailor, 1992, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif: Suatu Pendekatan Fenomenologis Terhadap Ilmu-ilmu Sosial, Penterj. Arief Furchan, Surabaya: Usaha Nasional.

Harsono, 2008, Model-model Pengelolaan Perguruan Tinggi: Perspektif Sosiopolitik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Indarti, Nurul dan Rokhima Rostiani,”Intensi Kewirausahaan Mahasiswa: Studi Perbandingan Antara Indonesia, Jepang dan Norwegia”, dalam  Jurnal Ekonomika dan Bisnis Indonesia, Vol. 23, No. 4, Oktober 2008, dalam http://nurulindarti.files.wordpress.com/2009/03/indarti-rostiani-jebi-2008.pdf, diakses 29 Mei 2011, pukul 17.44.

Indrajit, R. Eko dan R Djokopranoto, 2006, Manajemen Perguruan Tinggi Modern, Yogyakarta: Andi Offset.

Isjoni, 2006, Membangun Visi Bersama: Aspek-aspek Penting dalam Reformasi Pendidikan, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Kotler, Philip dan Nancy Lee, 2007, Pemasaran di Sektor Publik: Panduan Praktis Untuk Meningkatkan Kinerja Pemerintah, Penterj. M. Taufiq Amir, Jakarta: P.T. Indeks.

Miles, Matthew B. and A. Michael Huberman, 1994, An Expanded Source Book: Qualitative Data Analysis, London: Sage Publication.

Moleong, Lexy J., 2007, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muhadjir, Noeng, 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi IV, Yogyakarta: Rake Sarasin.

Mulyasa, E. 2006, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nasution, M. Nur., 2005, Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management) Edisi  Kedua, Bogor Selatan: Ghalia Indonesia.

Nazir, Moh., 1988, Metodologi Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sallis, Edward, 2006, Total Quality Management in Education: Manajemen Mutu Pendidikan, Penterj. Ahmad Ali Riyadi dan Fahrurrozi, Yogyakarta: IRCiSoD.

Sastrohadiwiryo, B. Siswanto, 2005, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia: Pendekatan Administratif dan Operasional, Jakarta: PT Bumi Aksara.


Sa'ud, Udin Syaefudin dan Abin Syamsuddin Makmun, 2006, Perencanaan Pendidikan, Bandung: Kerjasama Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia dengan PT Remaja Rosdakarya.

Sedarmayanti, Hj., 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia: Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Bandung: PT Refika Aditama.

Strauss, Anselm dan Juliet Corbin, 1997, Basics of Qualitative Research: Grounded Theory Procedures and Techniques, yang telah disadur oleh Djunaedi Ghony, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Prosedur, Teknik, dan Teori Grounded, Surabaya: Bina Ilmu.

Sumardjoko, Bambang, 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, Surakarta: Pragram Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tilaar, H.A.R., 2006, Manajemen Pendidikan Nasional: Kajian Pendidikan Masa Depan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana, 2003, Total Quality Management, Edisi Revisi, Yogyakarta: Andi.

Tjiptono, Fandy, Greorius Chandra, dan Dadi Adriana, 2008, Pemasaran Strategik, Yogyakarta: CV Andi Offset.

Usmara, A. (Ed.), 2003, Strategi Baru Manajemen Pemasaran, Yogyakarta: Amara Books.





WEBTOGRAFI






Indarti, Nurul dan Rokhima Rostiani,”Intensi Kewirausahaan Mahasiswa: Studi Perbandingan Antara Indonesia, Jepang dan Norwegia”, dalam  Jurnal Ekonomika dan Bisnis Indonesia, Vol. 23, No. 4, Oktober 2008, dalam http://nurulindarti.files.wordpress.com/2009/03/indarti-rostiani-jebi-2008.pdf, diakses 29 Mei 2011, pukul 17.44.

Sukma, Iwan dalam http://www.scribd.com/doc/14846885/Kewirausahaan-Oleh-Iwan-Sukma, diakses 18 Mei 2011, pukul 0 5.32.

Makalah Tentang Sejarah Perkembangan Akuntamsi


BAB 1
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Akuntansi adalah suatu ilmu yang sangat diperlukan dalam menjalankan suatu usaha. Tanpa ilmu akuntansi sebuah usaha tidak akan berjalan dengan lancar. Ilmu akuntansi mengajarkan kepada kita bagaimana seorang manusia tersebut berfikir sehingga menghasilkan sebuah kerangka pemikiran yang konseptual tentang prinsip, asumsi, teknik, serta prosedur yang dijadikan landasan dalam membuat suatu laporan keuangan. Suatu laporan keuangan haruslah berisi informasi-informasi yang tentunya berguna untuk menyelesaikan suatu permasalahan keuangan atau membantu dalam pengambilan keputusan bagi para penggunanya.
Penggunaan ilmu akuntansi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah bervariasi mulai dari sebagai alat hitung menghitung, sampai dengan sebagai sarana dalam mengambil suatu keputusan. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, sesugguhnya kita telah menggunakan ilmu akuntansi. Mulai dari hal-hal kecil, misalnya seorang pemilik warung ketika mencatat pembelian barang dagangan, mencatat orang-orang yang berhutang di warungnya atau siapa saja yang membayar hutang. Tanpa disadari sebenarnya pemilik warung tersebut telah menerapkan ilmu akuntansi, tapi dalam skala yang masih sederhana.
Penerapan ilmu akuntansi yang lebih luas dan kompleks akan terjadi jika dihadapkan pada usaha bisnis yang lebih besar. Alangkah baiknya jika kita mengetahui latar belakang atau sejarah ilmu akuntansi, tidak hanya mahir dalam penggunaannya.  Dengan mengetahui semua itu kita bisa lebih mudah memahami dan mempelajari ilmu akuntansi tersebut. Sama halnya dengan ilmu yang lain, akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan peradaban manusia. Akan tetapi baik akuntansi maupun ilmu-ilmu lainnya tidak berkembang dengan sendirinya tanpa adanya hal yang cukup berarti yang dapat mendorong akuntansi tersebut berkembang dan bertahan hingga sekarang.
B.  Rumusan Masalah
Berkaitan dengan uraian latar belakang diatas, maka pada kesempatan ini dipertanyakan tentang :
                           1.     Bagaimanakah sejarah perkembangan ilmu akuntansi dari pertama kali muncul di dunia?
                           2.     Bagaimanakah sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia?
                           3.     Bagaimanakah definisi akuntansi?
                           4.     Bagaimanakah bidang-bidang dalam akuntansi dan profesi akuntan?

C.  Tujuan
Berkaitan dengan rumusan masalah diatas, maka perlu mencantumkan tujuan dalam penulisan agar penulisan makalah ini lebih terarah pada sasaran yang akan dicapai. Tujuan penulisan tersebut yakni untuk mengetahui bagaimana sejarah ilmu akuntansi pertama kali muncul di dunia, untuk mengetahui sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia, untuk mengetahui definisi akuntansi, dan untuk mengetahui bidang-bidang dalam akuntansi dan profesinya.
 
D.  Manfaat
Ada beberapa manfaat dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
                           1.     Meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang seluk beluk ilmu akuntansi.
                           2.     Sebagai bahan bacaan dan acuan bagi diri sendiri, rekan-rekan, serta generasi yang akan datang.
                           3.     Sebagai panduan untuk memperluas pengetahuan di bidang akuntansi khususnya mengetahui sejarah perkembangan ilmu akuntansi.
                



BAB II
LANDASAN TEORI

A.  Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi dari Pertama Kali Muncul Di Dunia
Perkembangan akuntansi ditandai dengan adanya seorang yang bernama Lucas Pacioli pada tahun 1494, ahli matematika mengarang sebuah buku yang berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica, Proportioni et Propotionalita, di mana dalam suatu bab berjudul Tractatus de Computies et Scriptoris yang memperkenalkan dan mengajarkan sistem pembukuan berpasangan yang disebut juga dengan sistem kontinental. Sistem berpasangan adalah sistem pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debet dan kredit. Kemudian kedua bagian ini diatur sedemikian rupa sehingga selalu seimbang. Cara seperti ini menghasilkan pembukuan yang sistematis dan laporan keuangan yang terpadu, karena perusahaan mendapatkan gambaran tentang laba rugi usaha, kekayaan perusahaan serta hak pemilik. (http://firman-teach.blogspot.com/2011/10/sejarah-perkembanagn-akuntansi.html, diakses 20 November 2014, pukul 11.30 WIB )
Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem tata buku berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double entry accounting system telah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence, Italia dengan judul “Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita” yang berisi tentang palajaran ilmu pasti. Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkan “Orang yang pertama-tama “menulis” (bukan menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573 atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit (http://sitiisaroah.wordpress.com/sejarah-perkembangan-ilmu-akuntansi/, diakses 20 November 2014, pukul 11.40 WIB).

B.     Sejarah Perkembangan Akuntansi Di Indonesia
Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747. Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain meskipun hal itu tidak selalu berhubungan, terutama di zaman modern ini yang pertarungan bisnis dan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat menuntut semua kegiatan menggunakan ilmu akuntansi meskipun terkadang tidak dilakukan persis sesuai dengan aturan. (http://sitiisaroah.wordpress.com/sejarah-perkembangan-ilmu-akuntansi/, diakses 20 November 2014, pukul 11.40 WIB).

C.    Definisi Akuntansi
Pengertian akuntansi menurut Henry Simamora dalam buku “Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis” menyatakan bahwa: “Akuntansi (accounting) adalah proses pengidentifikasian, pencatatan dan pengkomunikasian kejadian-kejadian ekonomi suatu organisasi (perusahaan ataupun bukan perusahaan) kepada para pemakai informasi yang berkepentingan” (Simamora ,2000: 4).
Sedangkan pengertian akuntansi menurut Lili M. Sadeli dalam buku “Dasar-dasar Akuntansi” menyatakan bahwa: “Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi untuk membuat pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat bagi pemakai informasi tersebut” (Sadeli ,2006: 2).



Menurut  Evi Sadeli dalam buku “Akuntansi Untuk Perusahaan Jasa” menyatakan bahwa pihak-pihak yang menggunakan informasi akuntansi adalah:
  1. Pemilik Perusahaan/Pemegang Saham
2. Investor
3. Manajer
4. Karyawan dan Serikat Pekerja
5. Pemberi Dana/Kreditur
6. Pemerintah
7. Analisis, Akademis dan Pusat Data Bisnis” (Sadeli ,2007 : 7-9).

D.    Bidang-Bidang Dalam Akuntansi dan Profesi Akuntan
Sedangkan, bidang-bidang studi akuntasi adalah:
1.      Akuntansi Keuangan
2.      Teori Akuntansi
3.      Pengauditan
4.      Akuntansi Kos
5.      Akuntansi Manajemen
6.      Manajemen Kos
7.      Sistem Pengendalian Manajemen
8.      Sistem Akuntansi
9.      Sistem Informasi Manajemen
10.  Akuntansi Pajak
11.  Akuntansi Kepemerintahan
12.  Analisis Laporan Keuangan (Suwardjono, 2002: 37-40).




Banyaknya bidang pengetahuan akuntansi seperti diuraikan diatas menunjukkan bahwa akuntansi menawarkan berbagai macam bidang pekerjaan sesuai dengan minat seseorang. Bidang profesin akuntansi tersebut adalah:
1.    Akuntansi Publik
2.    Akuntansi Swasta
3.    Akuntansi Pemerintah
4.    Akuntansi Pendidikan (Suwardjono, 2002: 41-46)
























BAB III
PEMBAHASAN

A.    Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi dari Pertama Kali Muncul Di Dunia
Akuntansi sebenarnya sudah ada sejak manusia itu mulai bisa menghitung dan membuat suatu catatan, yang pada awalnya dulu itu dengan menggunakan batu, kayu, bahkan daun menurut tingkat kebudayaan manusia waktu itu. Pada abad XV terjadilah perkembangan dan perluasan perdagangan oleh pedagang-pedagang Venesia. Perkembangan perdagangan ini menyebabkan orang waktu itu memerlukan suatu sistem pencatatan yang lebih baik, sehingga dengan demikian akuntansi juga mulai berkembang.
Setelah itu perkembangan akuntansi juga ditandai dengan adanya seorang yang bernama Lucas Pacioli pada tahun 1494, ahli matematika mengarang sebuah buku yang berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica, Proportioni et Propotionalita, di mana dalam suatu bab berjudul Tractatus de Computies et Scriptoris yang memperkenalkan dan mengajarkan sistem pembukuan berpasangan yang disebut juga dengan sistem kontinental. Sistem berpasangan adalah sistem pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debet dan kredit. Kemudian kedua bagian ini diatur sedemikian rupa sehingga selalu seimbang. Cara seperti ini menghasilkan pembukuan yang sistematis dan laporan keuangan yang terpadu, karena perusahaan mendapatkan gambaran tentang laba rugi usaha, kekayaan perusahaan serta hak pemilik.
Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem tata buku berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double entry accounting systemtelah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence, Italia dengan judul “Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita” yang berisi tentang palajaran ilmu pasti.
Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkan“Orang yang pertama-tama “menulis” (bukan menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573 atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan demikian penjelasan ini maka pertentangan sebenarnya tidak ada.”
Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal pertumbuhannya sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur belum banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi akuntansi pada zaman itu (± 570 Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999) “Sebenarnya orang-orang Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem pembukuan berpasangan lengkap setelah terlebih dahulu digunakan oleh saudagar-saudagar Moslem (Moslem Merchants).”
Pertengahan abad ke 18 terjadi revolusi industri di Inggris yang mendorong pula perkembangan akuntansi, di mana waktu itu para manajer pabrik misalnya, ingin mengetahui biaya produksinya. Sebab dengan mengetahui berapa besar biaya produksi mereka dapat mengawasi efektifitas proses produksi dan menetapkan harga jual. Sejalan dengan itu berkembanglah akuntansi dengan bidang khusus yaitu akuntansi biaya. Akuntansi biaya memfokuskan diri pada pencatatan biaya produksi dan penyediaan informasi bagi manajemen.
Dalam artikelnya, Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan akuntansi sebagai berikut:
Tahun 1775: pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry maupundouble entry.
Tahun 1800: masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam perusahaan.
Tahun 1825: mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).
Tahun 1850: laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih penting.
Tahun 1900: di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.
Tahun 1925: banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:
1.    Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah.
2.    Laporan keuangan mulai diseragamkan.
3.    Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan.
4.    Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya “punch card record”.
Tahun 1950 s/d 1975: pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan akuntansi, yaitu sebagai berikut:
1.    Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan data.
2.    Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).
3.    Analisis Cost Revenue semakin dikenal.
4.    Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai ditawarkan profesi akuntan.
5.    Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk kepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.
6.    Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.
7.    Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.
Tahun 1975:  mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:
1.    Timbulnya management scienceyang mencakup analisis proses manajemen dan usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya.
2.    Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-model organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan, dan analisis cost benefit.
3.    Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics.
4.    Total sistem review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal.
5.    Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.

B.     Sejarah Perkembangan Akuntansi Di Indonesia
Akuntansi di Indonesia pada awalnya menganut sistem kontinental, seperti yang dipakai di Belanda saat itu. Sistem ini disebut juga dengan tata buku yang sebenarnya tidaklah sama dengan akuntansi, di mana tata buku menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dari proses pencatatan, peringkasan, penggolongan dan aktivitas lain yang bertujuan menciptakan informasi akuntansi berdasarkan pada data. Sedangkan akuntansi menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dan analitikal seperti kegiatan analisis dan interpretasi berdasarkan informasi akuntansi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembukuan merupakan bagian dari akuntansi.
Perkembangan selanjutnya tata buku sudah mulai ditinggalkan orang. Di Indonesia perusahaan atau orang semakin banyak menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon. Berkembangnya sistem akuntansi Anglo Saxon di Indonesia disebabkan adanya penanaman modal asing di Indonesia yang membawa dampak positif terhadap perkembangan akuntansi, karena sebagian besar penanaman modal asing menggunakan sistem akuntansi Amerika Serikat (Anglo Saxon). Penyebab lain sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan perkembangan akuntansi menyelesaikan pendidikannya di Amerika, kemudian menerapkan ilmu akuntansi itu di Indonesia.
Saat ini sistem Anglo Saxon semakin populer di Indonesia baik dalam pendidikan akuntansi maupun dalam praktek dunia bisnis Perbedaan Akuntansi Sistem Kontinental dengan Anglo Saxon:
1.    Zaman Kolonial
Pada waktu orang-orang Belanda datang ke Indonesia kurang lebih abad ke-16, mereka datang dengan tujuan untuk berdagang. Kemudian mereka membentuk perserikatan Maskapai Belanda yang dikenal dengan nama Vereenidge Oost Indische Campagnie (VOC), yang didirikan pada tahun 1602. Akhir abad ke-18 VOC mengalami kemunduran dan akhirnya dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799. Dalam kurun waktu itu, VOC memperoleh hak monopoli perdagangan rempah-rempah yang dilakukan secara paksa di Indonesia, dimana jumlah transaksi dagangnya, baik frekuensi maupun nilainya terus bertambah dari waktu ke waktu.
Pada tahun itu bisa dipastikan Maskapai Belanda telah melakukan pencatatan atas mutasi transaksi keuangan.Dalam hubungan itu, Ans Saribanon Sapiie (1980), mengemukakan bahwa menurut Stible dan Stroomberg, bukti autentik mengenai catatan pembukuan di Indonesia paling tidak sudah ada menjelang pertengahan abad ke-17.

2.    Zaman Penjajahan Belanda
Setelah VOC bubar pada tauhn 1799, kekuasaannya diambil alih oleh Kerajaan Belanda,zaman penjajahan Belanda dimulai tahun 1800-1942. Pada waktu itu, catatan pembukuannya menekankan pada mekanisme debet dan kredit, yang antara lain dijumpai pada pembukuan Amphioen Socyteit bergerak dalam usaha peredaran candu atau morfin (amphioen) yang merupakan usaha monopoli di Belanda.
Catatan pembukuannya merupakan modifikasi sistem Venesia-Italia, dan tidak dijumpai adanya kerangka pemikiran konseptual untuk mengembangkan sistem pencatatan karena kondisinya sangat menekankan pada praktik-praktik dagang yang semata-mata untuk kepentingan perusahaan Belanda.
Hadibroto (1992) mengikhtisarkan system pembukuan asal etnis sebagai berikut. Sistem pembukuan Cina, terdiri dari lima kelompok, yaitu:
1.    Sistem Hokkian (Amoy).
2.    Sistem Kanto.
3.    Sistem Hokka.
4.    Sistem Tio Tjoe atau System Swatow.
5.    Sistem gaya baru.

                 3. Zaman Penjajahan Jepang
Pada masa penjajahan Jepang 1942-1945, banyak orang Belanda yang ditangkap dan dimasukkan kedalam sel-sel oleh tentara Jepang. Hal ini menyebabkan kekurangan tenaga kerja pada jawatan-jawatan negara termasuk Kementrian Keuangan. Untuk mengatasi hal tersebut, diadakan latihan pegawai dan kursus-kursus pembukuan pola Belanda. Sejalan dengan itu, kondisi pembukuan pada masa pendudukan Jepang tidak mengalami perubahan. Jepang juga mengajarkan pembukuan dengan menggunakan huruf Kanji, namun tidak diajarkan pada orang-orang Indonesia.

                 4. Zaman Kemerdekaan
Sistem akuntansi yang berlaku awalnya di Indonesia adalah sistem akuntansi Belanda yang lebih dikenal sistem tata buku. Setelah pada tahun 1950-an perusahaan milik Belanda dinasionalisasi dan modal asing pun mulai masuk, terutama dari Amerika yang juga membawa sistem akuntansinya sendiri yang harus diikuti perusahaan miliknya di Indonesia. Pada saat yang sama, perusahaan yang ada masih tetap menigkuti sistem akuntansi Belanda yang sudah mapan. Sejak saat ini muncullah dualisme sistem akuntansi di Indonesia.
Pada tahum 1980 atas bantuan pinjaman dari World Bank, pemerintah Indonesia melakukan upaya harmonisasi sistem akuntansi sehingga diupayakan untuk menghapus dualisme tadi sehingga berakhirlah dualisme sistem akuntansi di Indonesia.Standar Akuntansi Indonesia : Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), yaitu wadah wadah organisasi profesi akuntansi di Indonesia, berdiri di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1957. IAI berhasil menyusun dan menerbitkan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) pada tahun 1973, dengan maksud antara lain: menghimpun prinsip-prinsip yang lazim berlaku di Indonesia dan sebagai prasarana bagi terbentuknya pasar uang dan modal di Indonesia pada waktu itu, laporan keuangan dari perusahaan yang akan go public, harus disusun atas dasar prinsip-prinsip akuntansi tersebut.

C.    Definisi Akuntansi
Menurut Weygant (dalam Yadiati & Wahyudi, 2007) akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak yang berkepentingan.
Sedangkan menurut Meigs (dalam wikipedia.com, 2008) akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritaspajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai “bahasa bisnis”.
Dengan demikian, secara singkat akuntansi berarti rekening atau perkiraan. Interpretasi akuntansi terdiri dari tiga bagian yaitu: (1) pengidentifikasian, mengenalai aatu memilah peristiwa-peristiwa ekonomi yang merupakan laporan keuangan/transaksi; (2) mencatat, pencatatan dilakukan secara sistematis, kemudian pencatatan ini diklasifikasi dan diringkas; (3) pengukuran, menetapkan nilai dari peristiwa yang dipilih tersebut dalam satuan uang; dan (4) pengkomunikasian, menyajikan informasi berdasarkan transaksi yang sedang atau sudah berlangsung.
Salah satu definisi mengenai akuntansi dikemukakan oleh American Accounting Assosiation sebagai berikut. Akuntansi adalah proses mengindetifikasi, mengukur , dan melaporkan informasi ekonomi untuk memiungkinkan adanya pembuatan pertimbangan dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakn informasi akuntansi.

D.    Bidang-Bidang Dalam Akuntansi dan Profesi Akuntan
1.      Bidang-bidang Akuntansi
Menurut Suwardjono bidang-bidang dalam akuntansi antara lain :
1.      Akuntansi Keuangan
Bidang akuntansi keuangan (financial accounting) membahas prinsip, standar, metoda dan prosedur akuntansi untuk menghasilkan laporan keuangan umum yang ditujukan kepada pihak luar perusahaan.
2.      Teori Akuntansi
Bidang teori akuntansi membahas konsep dan penalaran untuk menjelaskan mengapa prinsip atau standar akuntansi tertentu dipilih. Bidang ini juga membahas berbagai aspek perekayasaan akuntansi untuk menghasilkan kerangka konseptual.



3.      Pengauditan
Bidang pengauditan (auditing) membahas prinsip, prosedur, dan teknik pengauditan untuk menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan PABU.
4.      Akuntansi Kos
Bidang akuntansi kos (cost accounting) membahas prosedur dan teknik pengumpulan dan pengolahan data dasar (kos) untuk menentukan  kos suatu objek yang menjadi perhatian manajemen.
5.      Akuntansi Manajemen
Bidang akuntansi manajemen (management accounting) membahas pemanfaatan data kos untuk dasar pengambilan keputusan dalam perencanaan, pendanaan, dan pengendalian operasi perusahaan.
6.      Manajemen Kos
Bidang manajemen kos (cost management) membahas analisis mata rantai kegiatan strategic untuk mengevaluasi nilai tambah suatu kegiatan secara strategic.
7.      Sistem Pengendalian Manajemen
Bidang pengendalian manajemen membahas rancangan sistem untuk mempengaruhi perilaku manajemen agar keputusannya kongruen dengan tujuan perusahaan secara kesseluruhan.
8.      Sistem Akuntansi
Bidang sistem akuntansi (accounting systems) membahas perancangan perangkat pencatatan dan pengolahan data agar laporan keuangan dapat disusun dan disajikan dengan cepat, akurat dan efisien.
9.      Sistem Informasi Manajemen
Bidang sistem informasi manajemen (accounting information systems) membahas perancangan sistem penyediaan dan pengolahan data untuk menopang keputusan manajemen dalam berbagai aspek dan fungsi.


10.  Akuntansi Pajak
Bidang akuntansi pajak (tax accounting) membahas aturan perpajakan serta transaksi akuntansi penting yang bekaitan dengan tujuan menentukan pajak minimum yang dapat dicapai dalam batas-batas yang diperkenankan oleh undang-undang atau peraturan perpajakan.
11.  Akuntansi Kepemerintahan
Bidang akuntansi kepemerintahan (governmental accounting) memebahas perekayasaan akuntansi dan sistem pertanggungjawaban untuk unit organisasi kepemerintahan secara nasional.
12.  Analisis Laporan Keuangan
Bidang analisis laporan keuangan membahas teknik-teknik analisis untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. 

2.      Profesi di Bidang Akuntansi
Profesi dibidang akuntansi antara lain:
1.      Akuntansi Publik
Akuntansi publik adalah akuntansi yang memberikan jasa terutama kepada publik (masyarakat), seperti jasa pemeriksaanlaporan keuangan (auditing), perpajakan dan konsultasi manajemen. Untuk dapat berprofesi sebagai akuntan publik seseorang harus lulus dari Perguruan Tinggi jenjang strata satu (S1) akuntansi, lulus dari pendidikan profesi akuntansi dan bersertifikasi sebagai akuntan publik melalui ujian sertifikasi akuntan publik (USAP).
2.      Akuntans Swasta
Akuntansi Swasta adalah akuntansi yang memberikan jasa untuk kepentingan perusahaan tertentu.
3.      Akuntansi Pemerintah
Akuntansi pemerintah adalah akuntansi yang memberikan jasa atau bekerja pada organisasi pemerintahan.

4.      Akuntansi Pendidikan
Akuntansi pendidikan adalah akuntansi yang memberikan jasa atau bekerja dibidang pendidikan.




























BAB IV
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa orang yang pertama kali menulis buku tentang double entry bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli dan orang yang pertama kali menerbitkan buku tentang double entry bookkeeping system adalah Luca Pacioli pada tahun 1949 dan menjadi tonggak munculnya Akuntansi. Sedangkan di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.
Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain meskipun hal itu tidak selalu berhubungan, terutama di zaman modern ini yang pertarungan bisnis dan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat menuntut semua kegiatan menggunakan ilmu akuntansi meskipun terkadang tidak dilakukan persis sesuai dengan aturan. Akuntansi adalah proses mengindetifikasi, mengukur , dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya pembuatan pertimbangan dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi akuntansi.

B.       Saran
Diharapkan kepada semua pihak yang terutama pihak yang terkat dengan langsung agar dapat menggunakan akuntansi sebagaimana mestinya. Lebih dari itu, diharapkan agar tidak melupakan serta dapat mempertahankan dan mengembangkan akuntansi itu sendiri, terlebih di zaman yang semakin maju ini.



DAFTAR PUSTAKA

H.Z.A. Moechtar, 1995, Dasar-Dasar Akuntansi, Surabaya: Institut Dagang Muchtar.

Soemarso S.R, 1990, Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta: Rineka Cipta.

Suwardjono, 2002, Akuntansi Pengantar, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.